SMP Tunas Dharma | Merujuk kepada Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Guru dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 19 Tahun 2024 Tentang Pendidikan Profesi Guru. Bahwa keempat aturan perundang-undangan di bidang pendidikan tersebut telah mengamanatkan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai guru itu harus mempunyai Sertifikat Pendidik, selain Ijazah Sarjana yang ia miliki. Sertifikat Pendidik bisa dimiliki guru, jika telah dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru atau PPG, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) – Pendidikan Profesi Guru, yang diselenggarakan oleh Program Studi di Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
PPG memiliki banyak manfaat bagi seorang guru, diantaranya: (1) meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalisme dalam mengajar, (2) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru, (3) mendapatkan pengalaman praktis dalam menerapkan metode pengajaran yang efektif, (4) meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen sekolah, (5) meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan hasil belajar siswa, (6) meningkatkan kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian sebagai seorang guru, (7) memperoleh pengakuan dari negara, dunia profesional dan masyarakat sebagai Guru Profesional. Itu sebabnya, bagi seseorang yang berprofesi sebagai guru harus memiliki Sertifikat Pendidik, dan kepadanya diberikan sebutan sebagai Guru Profesional.
Pada awal bulan Oktober 2025 ini, telah dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru dari 2 (dua) orang guru di SMP Tunas Dharma. Keduanya adalah Ibu Dinah Nurhaliza, S.Pd., dan Bapak Markus Sabar, S.Pd. Ibu Dinah, lulus dari LPTK Universitas Widya Dharma, Klaten, Jawa Tengah, untuk bidang Pendidikan Bahasa Indonesia. Sedangkan Bapak Sabar, lulus dari LPTK Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, di bidang Pendidikan Ekonomi. Selepas menyandang sebutan sebagai Guru Profesional, Ibu Dinah Nurhaliza, S.Pd., memberikan kesannya selama menempuh Pendidikan Profesi Guru:
”Setelah mengikuti rangkaian kegiatan PPG Dalam Jabatan, saya mendapatkan banyak wawasan baru dan pengalaman berharga dari para dosen saya. Saya terkesan dengan materi yang relevan dengan perkembangan kurikulum, serta metode pembelajaran kreatif dan inovatif yang saya peroleh. Selama PPG, saya juga jadi lebih memahami betapa pentingnya peran seorang guru yang profesional dalam membentuk karakter dan potensi siswa. Selain itu, saya juga merasakan kehangatan dan kekeluargaan yang luar biasa dari seluruh mahasiswa PPG, panitia, serta para dosen di Universitas Widya Dharma, Klaten ini. Semua pihak bisa saling mendukung dan membantu satu sama lain, selama menjalani seluruh rangkaian perkuliahan PPG ini. Saya berharap, seluruh pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan selama PPG ini dapat menjadi bekal yang berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang saya lakukan di SMP Tunas Dharma. Saya percaya, bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan bangsa, dan para guru itu memegang peran penting dalam mewujudkan visi besar tersebut”, ujar Sarjana Pendidikan bidang Pendidikan Bahasa Indonesia dari Universitas Singaperbangsa Karawang ini.
Hal senada diungkapkan oleh Bapak Markus Sabar, S.Pd.: ”Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya berkesempatan mengikuti Pendidikan Profesi Guru di LPTK Universitas Negeri Surabaya, untuk bidang studi Pendidikan Ekonomi. Bagi seseorang yang berprofesi sebagai guru, menjadi seorang Guru Profesional yang ditandai oleh perolehan selembar Sertifikat Pendidik adalah merupakan harapan. Melalui status sebagai Guru Profesional ini, artinya profesi, kompetensi dan spesialisasi bidang pekerjaan saya itu diakui oleh pemerintah dan masyarakat. Sesuai dengan Undang Undang di bidang pendidikan, bahwa seorang guru itu harus memiliki Sertifikat Pendidik. Selama menempuh proses PPG ini, saya merasa dimudahkan oleh para pihak terkait seperti rekan sejawat di SMP Tunas Dharma, para dosen dan mahasiswa di bidang dan angkatan saya di LPTK Universitas Negeri Surabaya, karena semuanya saling guyub dan saling bantu-membantu satu sama lain demi kelancaran dan kesuksesan bersama. Dengan sebutan Guru Profesional ini, semoga saya bisa terus memotivasi diri saya untuk senantiasa melakukan sajian pengajaran dan pembelajaran dengan metode terbaik yang saya bisa, untuk para murid-murid saya di SMP Tunas Dharma ini”, tegas putera Jawa kelahiran Sumatera (Pujakesuma) asal Sumatera Selatan ini.
