Sekolah Tunas Dharma

Heidy, Gisella dan Lerry Memenangi Kompetisi Matematika, Sains dan Bahasa Inggris (KMSI) Tingkat Nasional 2024

SMP Tunas Dharma | Pada hari Sabtu, tanggal 12 Oktober 2024, ada 3 (tiga) siswa SMP Tunas Dharma, yakni Tabita Heidy Sinaga (kelas 9B), Gisella Eunike Sinaga (kelas 8A), Lerry Susanto (kelas 9A), berhasil memenangi Kompetisi Matematika, Sains dan Bahasa Inggris (KMSI) Tingkat Nasional 2024, yang diselenggarakan oleh Yayasan Intan Mutia yang berpusat di Kota Malang, Jawa Timur. Adapun, KMSI untuk wilayah Jawa Barat Rayon Bekasi ini digelar di Sekolah Pelita Global Mandiri, Kota Bekasi. Peserta KMSI atas nama Tabita Heidy Sinaga dan Gisella Eunike Sinaga, berhasil lolos untuk bidang kompetisi Bahasa Inggris. Sedangkan untuk bidang kompetisi Sains, posisi juara berhasil diduduki oleh Gisella Eunike Sinaga dan Lerry Susanto.

Heidy, Gisella dan Lerry, berhasil menyingkirkan puluhan peserta lain. Ketiganya, dinyatakan lolos dan terus melaju ke KMSI 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang akan digelar pada hari Minggu, tangal 10 November 2024 mendatang di SMKN 3 Kota Bandung. Heidy, Gisella dan Lerry akan menentukan, apakah ketiganya akan menuju KMSI 2024 Tingkat Nasional atau tidak, yang akan dihelat di Kota Malang, Jawa Timur, pada bulan Desember mendatang. di KMSI Tingkat Provinsi, Gisella dan Lerry akan kembali berkompetisi di bidang Sains, yang terdiri atas bidang studi: Fisika, Kimia dan Biologi. Sementara Heidy dan Gisella, akan berlanjut berkompetisi di bidang studi Bahasa Inggris. Mudah-mudahan, ketiganya berhasil kembali menjuarai KMSI Tingkat Provinsi tersebut dan terus melaju ke KMSI Tingkat Nasional di Kota Malang nanti.

Tabita Heidy Sinaga, yang ditemui di Ruang Kepala Sekolah selepas jam belajar mengakatan: “Awalnya pas saya sampai di tempat acara, saya sempat kagum melihat para peserta lain yang umumnya berasal dari sekolah-sekolah internasional di Kota Bekasi. Mereka mampu membicarakan dan membahas tentang matematika, fisika, kimia dan biologi menggunakan bahasa Inggris dengan sangat lancar, cas cis cus cas cis cus. Tapi sesegera saja saya yakinkan diri saya, bahwa saya tidak boleh kalah dari mereka. Saya mengikuti kompetisi Matematika, dan menempati nilai 88, dengan menempati urutan ke-7. Di kompetisi Bahasa Inggris, saya meraih total nilai 104, dan berhasil lolos untuk melaju ke Tingkat Provinsi untuk bidang Bahasa Inggris. Saya bersyukur atas raihan ini, dan ini bukan akhir, justru ini adalah awal bagi saya untuk mengikuti kompetisi-kompetisi di level selanjutnya, dan saya akan belajar dan berusaha lebih keras lagi untuk bisa memenangi kompetisi yang akan saya ikuti mendatang”, tutur siswi yang bercita-cita berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tersebut.

Di tempat yang sama, Gisella Uenike Sinaga mengatakan: “Ini adalah pengalaman saya bisa bertemu dan bersaing dengan para siswa dari sekolah lain, bahkan mayoritas adalah siswa dari sekolah dengan kurikulum internasional. Di event ini, saya mengikuti bidang kompetisi Sains, saya meraih skor 84. Di kompetisi bidang Matematika, saya meraih skor 72 dan di bidang kompetisi Bahasa Inggris saya meraih skor 104. Untuk tahap selanjutnya, saya akan belajar lebih keras lagi untuk bisa lolos ke level nasional. Mudah-mudahan, saya kembali bisa menyisihkan para peserta lain di Tingkat Provinsi. Saya sangat menyukai sains dan Bahasa Inggris, karena saya juga sama seperti kakak saya, Heidy, yang juga bercita-cita menjadi seorang dokter, dan nanti berharap bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran di UGM atau di UI.

Sementara Lerry Susanto, memberikan kesan: “Ini pertama kali saya mengikuti kompetisi di luar, bersaing dengan siswa dari sekolah-sekolah favorit, saya berhasil meraih skor 84 untuk bidang kompetisi Sains. Yang diuji di dalam soal bidang sains itu adalah fisika, kimia dan biologi. Saya menyukai sains dan bidang mata pelajaran yang berhitung. Saya siap untuk mengikuti level selanjutnya di Tingkat Provinsi, dengan harapan bisa menang dan terus berlanjut ke babak final nasional di Malang. Saya bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses, oleh karena itu saya terus belajar untuk bisa menuju kepada kesuksesan di masa depan, dengan bekal ilmu yang saya miliki semasa sekolah ini.

Kepala SMP Tunas Dharma, Ibu Laminem, S.Ag., M.Pd.B., di kesempatan yang sama mengatakan: “Siswa pada usia tingkat SMP itu  berada di masa “transisi” dalam rangka menemukan, membentuk dan mendalami karakteristik dan kekhasan pada dirinya sendiri. Mengingat usia SMP merupakan usia “pertengahan” di antara proses jenjang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi yang sedang dan akan ia tempuh. Pada masa SMP, seseorang biasanya sudah mulai membayangkan tentang arah masa depan dirinya di kemudian hari. Pertanyaan dan refleksi diri seperti: “Saya suka bidang apa?”, “Saya harus mendalami bidang apa?”, “Saya ingin berkegiatan apa?”, “Selepas SMP, saya ingin ke SMA ataukah ke SMK?”, “Selepas SMA/SMK nanti, saya ingin kuliah, bekerja atau berwirausaha?”, “Jika kuliah, nanti saya harus di jurusan apa?” dan sederet pertanyaan lain tentang masa depan. Hal ini tentunya akan bergantung kepada diri masing-masing siswa itu sendiri. Fungsi sekolah, dalam hal ini  berperan sebagai fasilitator yang membantu orang tua siswa dalam hal peminatan siswa tersebut untuk menuju ke masa depannya, dengan cara memfasilitasi kegiatan akademik dan non akademik yang dapat mendukung, mendorong dan mengasah potensi bakat dan minat siswa itu sendiri, supaya selaras dengan apa yang ia inginkan. SMP Tunas Dharma dalam hal ini sangat mendukung hal tersebut, baik itu di dalam bidang akademik dan non akademik yang bisa membantu pencarian minat dan bakat masing-masing siswa.”

Bapak Markus Sabar, S.Pd., selaku guru pendamping di dalam kegiatan KMSI ini, mengatakan: “Sebenarnya event ini diikuti juga oleh siswa lain, yakni Venaldo Felix Muliono dari Kelas 9C SP Tunas Dharma, untuk bidang kompetisi Matematika. Felix, berhasil meraih nilai 76. Sebuah nilai yang membanggakan, karena dia juga sangat menyukai matematika. Namun untuk Felix, belum dinyatakan lolos melaju ke level Tingkat Provinsi. Saya berharap, agar Felix tetap semangat dan belajar lebih keras lagi agar segala cita-cita yang diinginkan bisa tercapai. Ini bukan akhir, karena ke depan akan ada banyak lagi kompetisi-kompetisi sejenis yang bisa diikuti, saya harap agar tetap semangat. Untuk Heidy, Gisella dan Lerry, mumpung masih ada waktu agar terus belajar lebih keras lagi, untuk menghadapi KMSI di Tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan di Kota Bandung mendatang. Kami, para guru di SMP Tunas Dharma selalu berusaha sepenuh hati melayani dan membimbing para siswa kami di segala bidang, untuk bisa menemukan bakat, minat dan potensinya dalam rangka mempersiapkan masa depan sesuai cita-cita yang diinginkan”.

Bagikan :

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp