Sekolah Tunas Dharma

2 Guru SD Tunas Dharma Jalani Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan

SD Tunas Dharma | Sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 19 Tahun 2024 Tentang Pendidikan Profesi Guru, bahwa ketiga aturan perundang-undangan tersebut mengamanatkan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai guru itu harus mempunyai Sertifikat Pendidik, selain Ijazah Sarjana yang ia miliki. Sertifikat Pendidik bisa dimiliki guru, jika telah dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru atau PPG, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) – Pendidikan Profesi Guru, yang diselenggarakan oleh Program Studi di Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUD) RI.

PPG memiliki banyak manfaat bagi seorang guru, diantaranya: (1) meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalisme dalam mengajar, (2) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan tanggung jawab seorang guru, (3) mendapatkan pengalaman praktis dalam menerapkan metode pengajaran yang efektif, (4) meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen sekolah, (5) meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan hasil belajar siswa, (6) meningkatkan kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian sebagai seorang guru, (7) memperoleh pengakuan dari negara dan dunia profesional sebagai Guru Profesional.

Pada tahun 2024 ini, ada 2 (dua) orang guru di SD Tunas Dharma yang berkesempatan menjalani Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan. Keduanya adalah Ibu Dini Setiawati, S.Pd., dan Ibu Ummi Nur Alfiah, S.Pd. Ibu Dini, menempuh PPG pada bidang studi Matematika di LPTK Universitas Lampung dan Ibu Ummi menjalani PPG pada bidang studi Bahasa Inggris di LPTK Universitas Wiralodra, Indramayu. Setelah nanti lulus dari PPG ini, diharapkan keduanya bisa semakin memperkuat kapasitas dan kualitas Pendidikan dan pengajaran di SD Tunas Dharma untuk menuju kualitas guru yang unggul di SD Tunas Dharma.

Ibu Dini Setiawati, S.Pd., mengatakan: “Saya cukup beruntung bisa mendapatkan plotting dari Kemendikbud RI untuk mengikuti PPG di bidang studi Matematika. Saya menempuh PPG di LPTK Universitas Lampung selama beberapa bulan, yang diselenggarakan secara daring. Saya sudah menjadi guru sejak tahun 2008, ketika SD Tunas Dharma berdiri. Jadi, saya sudah 16 tahun menjadi seorang guru. Yang saya rasakan selama 16 tahun ini, bahwa Kementerian yang sekarang inilah yang paling banyak memperhatikan guru-guru di sekolah swasta. Sehingga, hal ini bisa memberikan rasa keadilan bagi guru-guru di sekolah swasta yang selama ini terkesan selalu dinomorduakan. Saya berterima kasih kepada Kemendikbud atas kesempatan PPG ini, dan saya selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas saya sebagai seorang pendidik dan guru profesional, untuk dapat memberikan pelayanan dan pengajaran yang terbaik bagi para peserta didik di SD Tunas Dharma”.

Hal senada diungkapkan oleh Ibu Ummi Nur Alfiah, S.Pd.: “Saya menjadi guru dan mengajar di SD Tunas Dharma ini sudah 9 tahun, sejak saya lulus kuliah S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muria, Kudus, Jawa Tengah. Saya sangat bersyukur, saya bisa masuk plotting PPG untuk bidang studi Bahasa Inggris, di LPTK Universitas Wiralodra, Indramayu. Setelah mengikuti serangakian program PPG ini, saya merasa kompetensi mengajar saya meningkat karena telah dibekali teori aktual, dan teori tersebut cukup aplikatif sehingga bisa dipraktikkan secara langsung. Jika saya menemui permasalahan di lapangan, maka hal tersebut bisa menjadi bahan diskusi antar sesama mahasiswa PPG, maupun dengan dosen. Setiap tahapan PPG saya tempuh terasa ringan, karena adanya kolaborasi yang harmonis di antara para mahasiswa PPG dan dosen. Begitu juga ketika Praktik Mengajar, kita tidak dilepas sendiri. Ada kalanya kita berperan sebagai pengamat (observer), kemudian menjadi guru, setelah selesai aktivitas, kita bersama-sama mengevaluasi diri sendiri agar semakin baik lagi dalam performa mengajar. Dampak lainnya, saya merasa bahwa materi dalam PPG membuat saya semakin lebih memahami karakteristik peserta didik. Saya dapat mempraktikkan dan merasakan manfaat dari pembelajaran berdiferensiasi secara lebih mendalam. Sebagai contoh, misalnya sebelum memulai pembelajaran, saya bisa melakukan tes diagnostik dan berdasarkan itu saya menerapkan pola pembelajaran yang lebih relevan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Terima kasih kepada Kemendikbud, atas kesempatan PPG yang diberikan. Saya berkomitmen untuk terus menginprovisasi diri, agar kualitas pengajaran saya di kelas terus meningkat, sehingga bisa memberikan kualitas pendidikan yang terbaik bagi para siswa di SD Tunas Dharma.

Bagikan :

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp