Sekolah Tunas Dharma

11 Mahasiswa FKIP UNSIKA Laksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Profesi Guru di SMP Tunas Dharma

Pada awal Tahun Ajaran Baru 2024/2025 atau tepatnya pada awal bulan Agustus 2024 ini, SMP Tunas Dharma kedatangan 11 (sebelas) mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univesitas Singaperbangsa Karawang, yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) “Program Latihan Profesi Guru”. Adapun program ini bersifat wajib dan harus ditempuh oleh setiap mahasiswa FKIP, yang kelak akan mengabdi di dunia pendidikan dan menjalani profesi sebagai seorang guru dan pendidik setelah lulus nanti.

Kesebelas mahasiswa tersebut antara lain: Aulia Rahayu, Muhamad Jamal Hanifa, Siti Fatimah, Adinda Maharani, Faatihah Qurrotul Aini, Leli Nuryosi Santi, Priska Aprilia, Deni Fahmi Rudin, Andri Zatnika, Maulana Rizki, Yusha Nura Abdillah. Mereka berasal dari 3 (tiga) jurusan, yakni: Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Kesebelas mahasiswa ini akan berada di SMP Tunas Dharma selama 4 (empat) bulan, di bawah bimbingan Ibu Kepala Sekolah, Laminem, S.Ag., M.Pd.B., serta berbaur dengan segenap guru dan seluruh siswa/i di SMP Tunas Dharma.

Adinda Maharani (22), salah satu dari kesebelas mahasiswa tersebut merasakan kesan berbeda selama 2 (dua) pekan berada di SMP Tunas Dharma dan lingkungan Sekolah Tunas Dharma. “Saya sudah dua minggu di SMP Tunas Dharma ini, yang berada di tengah lingkungan Sekolah Tunas Dharma, yang terdiri dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Saya berinteraksi dengan para siswa dan siswi, serta para guru di SMP Tunas Dharma. Selama di sini, rasanya agak sedikit berbeda dari sekolah lain yang pernah saya kunjungi. Di SMP Tunas Dharma khususnya dan Sekolah Tunas Dharma umumnya, yang paling mencolok adalah bahwa sekolah ini terasa heterogen sekali dan multikultural. Di mana para siswa dan gurunya, berasal dari latar belakang keyakinan, agama, suku dan budaya yang berbeda-beda, beraneka ragam, campur dan berbaur menjadi satu, namun tetap diikat oleh rasa persatuan dan persaudaraan yang kuat di antara mereka”. Lebih lanjut menurutnya, bahwa unsur heterogenitas dan multikultural ini merupakan kelebihan dan kekuatan tersendiri bagi Sekolah Tunas Dharma secara positif, yang bisa menjadi ciri khas yang unik yang menjadi pembeda dengan sekolah swasta yang lain di Kabupaten Karawang.

Bagikan :

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp