Yayasan Pendidikan Rosma | Pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 telah terlaksana Seminar Hypno Parenting, yang menghadirkan pembicara seorang praktisi hypno parenting, yaitu Deny Vangsapalo, CHt., CT., CT.NLP., CPS. Adapun acara ini diikuti oleh peserta sebanyak kurang lebih 150 peserta, yang terdiri dari unsur orang tua/wali dari siswa di lingkungan Sekolah Tunas Dharma dan para guru di unit Sekolah Tunas Dharma dan SMK Rosma, serta sebagian dosen STMIK Rosma. Acara berlangsung dimulai pada Pukul 09:00 – 12:00 Wib, bertempat di Aula Sekolah Tunas Dharma. Seminar ini terselenggara berkat kerjasama antara Yayasan Pendidikan Rosma dengan CINITY (Cikarang International City). Di dalam seminar ini turut bergabung sebagai peserta, antara lain: Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Rosma Aking Saputra, SH., M.Kn.; Sekretaris Yayasan Pendidikan Rosma Eko Winarno, S.Fil., SM., MM.; Ketua STMIK Rosma Anggi Elanda, S.Kom., M.Kom.; Kepala SMK Rosma Ni Putu Ayu Widi Intari, S.Pd.; Kepala SMA Tunas Dharma Deby Silvia Anwar, SE., MM.; Kepala SMP Tunas Dharma Laminem, S.Ag., M.Pd.B.; Kepala SD Tunas Dharma Nurmayasari, S.Pd., dan Kepala TK Tunas Dharma Aperiani Zega, S.Pd.K.
Adapun kegiatan seminar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas komunikasi antara orang tua dengan anak di rumah, dan juga komunikasi antara guru dengan siswa di sekolah. Mengingat, komunikasi itu merupakan faktor terpenting di dalam proses pendidikan. Baik itu pendidikan formal di sekolah, maupun pendidikan informal di dalam keluarga. Hypno parenting merupakan suatu metode parenting yang bertujuan untuk mengarahkan anak untuk menuju kepada perilaku yang lebih baik. Ada beberapa tahapan untuk melakukannya, mulai dari tahapan pre-talk, pre-induction, hingga tahapan terakhir yaitu post hypnotic-suggestion.
Bapak Deny Vangsapalo, CHt., CT., CT.NLP., CPS., dalam seminar tersebut mengatakan, “Mengapa harus hypno parenting? Sebagaimana diketahui, bahwa dalam dunia parenting yang semakin berkembang dengan pesat, baik bentuk maupun metodologinya. Hypno parenting merupakah salah satu bentuk dari metode hypnosis, yang bertujuan untuk merawat dan mendidik anak. Sementara hipnosis merupakan kesadaran yang melibatkan perhatian terfokus yang ditandai dengan peningkatan kapasitas untuk menanggapi sugesti akan sesuatu. Dengan demikian, hypno parenting merupakan suatu bentuk pola asuh anak yang dilakukan untuk mensugesti anak dengan kalimat-kalimat dan bahasa yang mampu membuatnya percaya diri. Metode hypno parenting dilakukan dengan kata-kata yang halus dan bernilai positif.
Berdasarkan tahapannya, hypno parenting yang pertama adalah tahap pre-talk. Tahapan awal ini bertujuan untuk menggali masalah secara detail terkait dengan pertanyaan mengapa, kapan, bagaimana, di mana, siapa, dan sebagainya. Pada tahapan ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama, karena orang tua harus menggali informasi dari lingkungan tempat anak beraktivitas. Tahap kedua adalah pre-induction. Ini merupakan tahapan ketika anak sudah dalam posisi nyaman. Orang tua dapat mengajak anak ke ruangan nyaman, untuk kemudian misalkan menyandarkannya, kemudian elus punggung dan kepalanya. Hal tersebut dapat dilakukan saat anak sudah tidak menggerakan tubuh dan matanya.
Tahapan ketiga adalah tahap induction. Tahapan ini dimulai ketika otak anak masuk ke dalam gelombang alpha. Gelombang alpha ini ditandai ketika anak terlihat rileks, nyaman, tenang, santai, puas, segar, dan bahagia. Pada kondisi ini, mereka sudah bisa menerima sugesti atau nasihat orang tua dengan baik, karena critical area atau egonya sudah mulai menipis. Keempat adalah tahapan sugesti. Ini adalah tahapan ketika otak anak sudah masuk ke dalam gelombang theta. Gelombang theta dimaknai sebagai deep relaxation, visualisasi, ikhlas, dan imajinatif. Saat anak sudah sangat rileks dan bada di pikiran bawah sadar, maka merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan sugesti golden moment. Melakukan sugesti harus menghindari kata “jangan” atau “tidak”. Misalnya, saat anak sering mengompol dan orang tua memberikan sugesti dengan kata “Nak, jangan ngompol!”, yang terjadi adalah justru anak sering ngompol. Sebab, otak anak dalam bawah sadar tidak mampu menerjemahkan kata “jangan” dan “tidak” saat sugesti berlangsung. Hal tersebut mengakibatkan sugesti yang diberikan jadi sia-sia, malah berakibat fatal pada perkembangan anak. Terakhir, sekaligus yang terpenting dalam metode hypno parenting adalah tahapan post-hypnotic suggestion. Merupakan tahapan ketika sugesti yang diberikan sudah masuk dan diharapkan dapat menetap dan menancap kuat pada diri anak. Itulah yang diharapkan dari hypno parenting ini”, pungkas alumni Institut Nalanda, Jakarta ini.
Sementara itu, Ibu Ni Putu Ayu Widi Intari, S.Pd., Kepala SMK Rosma, sekaligus peserta seminar hypno parenting seusai acara mengatakan: ”Di dalam seminar hypno parenting oleh pembicara Bapak Deny Vangsapalo tadi saya kira cukup penting. Berkat menghadiri seminar ini, saya mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru seputer parenting, khususnya dalam metode hypnosis, yang tadinya saya tidak mengetahui dan tidak memahami tentang apa itu hypno parenting. Sebagaimana kita ketahui bersama, misalkan akhir-akhir ini banyak terjadi berbagai persoalan-persoalan sosial di kehidupan masyarakat kita, yang membuat kita miris adalah pelakunya adalah anak-anak yang masih di bawah umur. Persoalan sosial seperti tawuran, merokok, mabuk, bahkan penggunaan Narkoba dan perilaku seks bebas di kalangan pelajar dan remaja telah membuat kita resah dan khawatir akan masa depan anak-anak dan murid-murid kita. Berbagai macam problem sosial dan perilaku menyimpang di kalangan pelajar dan remaja tersebut saya kita pada awalnya bersumber dari lemahnya pendidikan informal di dalam keluarga.
Di mana, para orang tua kurang maksimal dalam mendidik anaknya di rumah, entah hal ini disebabkan karena faktor kesibukan orang tua ataupun faktor orang tua yang tidak memahami konsep pendidikan dengan baik, sehingga fenomenanya kini para orang tua itu cenderung ”dikendalikan” dan ”takluk” kepada anak, karena mungkin saja sedari anak kecil, para orang tua selalu memanjakan anak secara berlebihan. Menurut saya, berawal dari sini lah, problem-problem sosial di masyarakat kita terjadi. Melalui seminar hypno parenting ini, saya menjadi sadar bahwa ternyata betapa pentingnya pendidikan informal di dalam keluarga, khususnya dalam rangka orang tua mendidik anak dengan baik, berkualitas dan efektif. Bapak Deny Vangsapalo tadi banyak memberikan tips dan trik, agar orang tua itu mampu berkomunikasi sekaligus mampu untuk menjadi ”pengendali” anak, sehingga terjadi komunikasi yang baik dan efektif dengan anak, tetapi si anak tetap berada di bawah kendali kita sebagai orang tua”. Demikian, tutup Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, tersebut.