SMP Tunas Dharma | Apa itu bulan bahasa? Bulan Bahasa adalah kegiatan wajib yang diselenggarakan di setiap bulan Oktober, yang berkaitan dengan peringatan atau perayaan Hari Sumpah Pemuda. Bulan Bahasa sudah dilaksanakan sejak tahun 1980, hingga saat ini. Bulan Bahasa yang digelar pada setiap Oktober itu bukan hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda, melainkan untuk membina dan mengembangkan bahasa, sastra dan budaya bangsa Indonesia. Selain itu, adanya Bulan Bahasa diharapkan dapat memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat secara luas dalam menangani masalah bahasa, sastra dan budaya Nusantara di Indonesia.
Pada hari Jumat, 25 Oktober 2024 telah dilangsungkan Perayaan Bulan Bahasa, sebagai puncak acara dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 di SMP Tunas Dharma. Seperti diketahui, bahwa P5 itu merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi di dalam Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 56/M/2022, bahwa P5 ini adalah kegiatan kokurikuler yang berbasis proyek, yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi, juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Kedua agenda tersebut, yakni Perayaan Bulan Bahasa dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan agenda rutin di seluruh sekolah di Indonesia, di semua jenjang pendidikan dasar sampai menengah atas. Tak terkecuali di SMP Tunas Dharma, yang juga turut serta memeriahkan Perayaan Bulan Bahasa dan royek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut. Adapun kegiatan di SMP Tunas Dharma dilakukan dalam bentuk: (1) Penyelesaian P5 dalam bentuk kewirausahaan, (2) Bazaar, (3) Aneka perlombaan yang memantik nalar ktitis dan daya kreativitas dan inovasi siswa/i. Adapun kegiataan ini dilangsungkan di Aula SMP Tunas Dharma (Lantai 2), Kompleks Sekolah Tunas Dharma.
Ibu Dinah Nurhaliza, S.Pd., selaku salah satu guru yang terlibat di dalam penyelenggaraan kegiatan ini mengatakan: “Kegiatan ini juga mengundang para orang tua/wali siswa SMP Tunas Dharma, serta turut serta mengundang segenap siswa/i dan para guru dari SD Tunas Dharma, sehingga acara berlangsung dengan meriah dan penuh dengan kegembiraan. Ada beberapa perlombaan di dalam acara tersebut, diantaranya: (1) Lomba bernyanyi nasional, (2) Lomba bernyanyi lagu daerah, (3) Lomba pidato Bahasa Inggris dan (4) Lomba fashion show. Dalam Lomba Bernyanyi, tampil sebagai Juara antara lain: Karen Vanessa Ambanaga (Juara 1), Stilia Frans (Juara 2) dan Lidwina Sanggita Wuri Handayani (Juara 3). Sementara di lomba Pidato Bahasa Inggris, tampil sebagai pemenang yakni: Venaldo Velix Muliono (Juara 1), Evelyn Leticia Bella (Juara 2) dan Cherry Aurellya Gho (Juara 3). Sedangkan di Lomba Fashion Show, para juara dimenangi secara berpasangan oleh: Shereen Liony Sefira & Ebenezer Rantiarno (Juara 1), Jill Callysta Suryana & Raihan Agustian Umar (Juara 2), dan Jazzerine Aishiteru Wechild & James Blair Kho (Juara 3). Pada dasarnya, seluruh peserta perlombaan telah menampilkan kemampuan dan penampilan yang terbaik. Tetap semangat, untuk anak-anakku semua”.
Ibu Laminem, S.Ag., M.Pd.B., selaku Kepala SMP Tunas Dharma mengatakan: “Ini adalah kegiatan rutin tahunan, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada bulan Oktober. Dalam momentum ini, kami mengintegrasikan kegiatan ini bersamaan dengan Penyelesaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5, agar berlangsung lebih meriah. Kegiatan ini sangat selaras dengan visi dan misi SMP Tunas Dharma dan Yayasan Pendidikan Rosma, yang memiliki slogan Sekolah Nasional Berkarakter Kebangsaan. Kami menenamkan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme di sekolah, karena siswa-siswi Tunas Dharma ini berangkat dari latar belakang yang beragam. Melalui kegiatan ini, saya tekankan kepada seluruh tim guru, bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar formalitas belaka, yang hanya sekedar melaksanakan instruksi dari pemerintah saja, bukan. Tetapi, selalu dari hari ke hari saya tekankan kepada seluruh tim guru, agar nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme keindonesiaan itu benar-benar ditekankan untuk dihayati kepada segenap siswa-siswi di SMP Tunas Dharma. Kami akan senantiasa melakukan penyempurnaan kegiatan positif semacam ini di waktu-waktu mendatang”.